Rabu, 15 April 2009

zat organik

TUgas Mikrobiologi lingkungan
diah P. Sari


1. kenapa bahan organik tanah dapat membantu biota tanah?
Bahan organik tanah adalah penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian besar telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan organik demikian berada dalam pelapukan aktif, sehingga sebagai akibatnya bahan-bahan tersebut berubah terus untuk selalu diperbaharui melalui penambahan sisa-sisa tanaman atau binatang.
Hampir seluruh kehidupan dalam tanah tergantung pada bahan organik tanah untuk keperluan energi dan unsur hara. Sudah sejak lama orang mengetahui peranan bahan organik tanah dalam produksi bahan makanan. Sehingga dapat dikatakan kenapa bahan organik tanah ini dapatmembentu biota tanah karena bahan organik tanah ini mnegandung nutrisi bagi seluruh mikroorganisme yang berada dalam tanah sehingga terjadinya suatu hubungan atau simbiosis di dalam tanah. Kegiatan jasad mikro bergantung pada proses penting yang berkaitan dengan pembentukan tanah. Pembentukan tanah ini merupakan penimbunan bahan organik yang cenderung mencapai suatu tingkat keseimbangan dalam tanah. Tingkat penimbunan ini tergantung dari sifat lingkungan pembentuk tanah yang mencakup dua proses yaitu penambahan residu atau sisa-sisa tanaman dan binatang dan perombakan bahan tersebut oleh jasad mikro tanah. Sehingga dengan semakin banyaknya penambahan residu atau sisa-sisa tanaman maka akan semakin meningkat proses perombakan bagi jasad mikro tanh dalam menguraikan bahan-bahan organik untukmemperoleh energi dan zat penyusun tubuh, karena jasad mikro dalam tanah memerlukan karbon dan unsur-unsur hara yang lain dalam bahan organik untuk melakukan aktivitasnya dalam tanah.

2. kenapa zat organic dapat memperbaikai struktur tanah?
Salah satu peran bahan oganik adalah sebagai granulator, yaitu dapat memperbaiki struktur tanah. Salah satu faktor biotik penting yang mempengaruhi pembentukan tanah adalah vegatasi. Tanaman-tanaman dan pepohonan sangat berkaitan dengan bahan-bahan organik yang ada di dalam tanah. Akar-akar tanaman menyerap unsr-unsur hara dalam tanah untuk melakukan proses metabolisme tumbuhana. Akar-akar tanaman ini mampu mengikat kelompok-kelompok butiran kecil tanah membantu perkembangan struktur remah atau struktur granuler tanah. Selain peranan akar dalam pembentukan tanah ternyata juga dapat menciptakan suasana lingkungan/ tanah sekitar dalam keadaan masam yang dapat membantu proses pelapukan mineral. Akar yang menyeber luas kedalam tanah ternyatadapat membantu proses pelapukan fisik. Akardapat memecah dan menembus batuan. Akar-akar yang tanaman mati menjadi sumberbagi bahan organik tanah. Bahan-bahan organik yang melapuk meninggalkan suatu jaringan pori di dalam tanah sehingga sirkulasi udara dan air dapat berlangsung lebih bebas.

zat organik

TUgas Mikrobiologi lingkungan
diah P. Sari


1. kenapa bahan organik tanah dapat membantu biota tanah?
Bahan organik tanah adalah penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian besar telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan organik demikian berada dalam pelapukan aktif, sehingga sebagai akibatnya bahan-bahan tersebut berubah terus untuk selalu diperbaharui melalui penambahan sisa-sisa tanaman atau binatang.
Hampir seluruh kehidupan dalam tanah tergantung pada bahan organik tanah untuk keperluan energi dan unsur hara. Sudah sejak lama orang mengetahui peranan bahan organik tanah dalam produksi bahan makanan. Sehingga dapat dikatakan kenapa bahan organik tanah ini dapatmembentu biota tanah karena bahan organik tanah ini mnegandung nutrisi bagi seluruh mikroorganisme yang berada dalam tanah sehingga terjadinya suatu hubungan atau simbiosis di dalam tanah. Kegiatan jasad mikro bergantung pada proses penting yang berkaitan dengan pembentukan tanah. Pembentukan tanah ini merupakan penimbunan bahan organik yang cenderung mencapai suatu tingkat keseimbangan dalam tanah. Tingkat penimbunan ini tergantung dari sifat lingkungan pembentuk tanah yang mencakup dua proses yaitu penambahan residu atau sisa-sisa tanaman dan binatang dan perombakan bahan tersebut oleh jasad mikro tanah. Sehingga dengan semakin banyaknya penambahan residu atau sisa-sisa tanaman maka akan semakin meningkat proses perombakan bagi jasad mikro tanh dalam menguraikan bahan-bahan organik untukmemperoleh energi dan zat penyusun tubuh, karena jasad mikro dalam tanah memerlukan karbon dan unsur-unsur hara yang lain dalam bahan organik untuk melakukan aktivitasnya dalam tanah.

2. kenapa zat organic dapat memperbaikai struktur tanah?
Salah satu peran bahan oganik adalah sebagai granulator, yaitu dapat memperbaiki struktur tanah. Salah satu faktor biotik penting yang mempengaruhi pembentukan tanah adalah vegatasi. Tanaman-tanaman dan pepohonan sangat berkaitan dengan bahan-bahan organik yang ada di dalam tanah. Akar-akar tanaman menyerap unsr-unsur hara dalam tanah untuk melakukan proses metabolisme tumbuhana. Akar-akar tanaman ini mampu mengikat kelompok-kelompok butiran kecil tanah membantu perkembangan struktur remah atau struktur granuler tanah. Selain peranan akar dalam pembentukan tanah ternyata juga dapat menciptakan suasana lingkungan/ tanah sekitar dalam keadaan masam yang dapat membantu proses pelapukan mineral. Akar yang menyeber luas kedalam tanah ternyatadapat membantu proses pelapukan fisik. Akardapat memecah dan menembus batuan. Akar-akar yang tanaman mati menjadi sumberbagi bahan organik tanah. Bahan-bahan organik yang melapuk meninggalkan suatu jaringan pori di dalam tanah sehingga sirkulasi udara dan air dapat berlangsung lebih bebas.

Jumat, 13 Maret 2009

Suramnya Dunia Air ku

Suramnya Dunia Air ku


Dalam dua decade terakhir ini, kita begitu sering mendengar, membaca bahkan membicarakan masalah pencemaran lingkungan. Semua media selalu memaparkan berbagai macam pengerusakan lingkungan. Disadari atau tidak, problema lingkungan telah menjadi salah satu topic yang sangat menakutkan bagi setiap sebagian manusia. Pencemaran atau polusi.
Sampai saat ini banyak masyarakat memanfaatkan air permukaan dan air tanah sebagai sumber airnya. Namun seiring dengan perkembangan ekonomi dan industri yang tak terkendali menyebabkan mulailah bermunculan pencemaran-pencemaran yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.
Hidrosfer adalah lingkungan air dimana sebagian besar dari permukaan sekitar 71 % tertutup oleh air. Lingkungan air yang begitu luasnya ini, sangat berpengaruh terhadap kehidupan lingkungan sekitar. Walaupun kuantitas air relative konstan, tetapi air tidak diam, melainkan bersirkulasi yang biasa dikenal dengan siklus hidrologi. Secara skematis siklus hidrologi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.






Air menguap akibat panasnya matahari. Penguapan ini terjadi pada air permukaan, air yang berada di dalam lapisan tanah bagian atas (evaporasi), air yang ada di dalam tumbuhan (transpirasi), hewan dan manusia (transpirasi, respirasi). Uap air ini memasuki atmosfir. Di dalam atmosfir uap ini akan menjadi awan, dan dalam kondisi cuaca tertentu dapat mendingin dan berubah bentuk menjadi tetesan-tetesan air dan jatuh kembali ke permukaan bumi sebagai hujan. Air hujan ini ada yang mengalir langsung masuk ke dalam air permukaan (runoff), ada yang meresap ke dalam tanah (perkolasi) dan menjadi air tanah baik yang dangkal maupun yang dalam, ada yang di serap oleh tumbuhan. Air tanah dalam akan timbul ke permukaan sebagai mata air dan menjadi air permukaan. Air permukaan bersama-sama dengan air tanah dangkal, dan airyang berada di dalam tubuh akan menguap kembali untuk menjadi awan. Maka siklus hidrologi ini kembali berulang (Slamet,…..).
Dari siklus hidrologi dapat dilihat adanya berbagai sumber air tawar yang dapat tersedia baik itu dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Secara sepintas sumber-sumber air tersebut diantaranya adalah air permukaan yang nerupakan air sungai, danau dan waduk (air permukaan buatan). Air tanah yang tergantung kedalamannya biasanya disebut dengan air tanah dangkal atau air tanah dalam. Air angkasa yaitu air yang berasal dari atmosfer, seperti hujan dan salju (Slamet,….). dari beberapa sumber-sumber ini tentu lah memiliki perbedaan kualitas yang mana disesuaikan dngan kondisi topografi dan geologisnya serta aktivitas manusia yang berada di sekitarnya.
Air tanah dangkal dan air permukaan dapat berkualitas baik jika tanah sekitarnya tidak tercemar. Banyak zat yang terlarut atau tersuspensi di dalamnya dapat berpotensi terjadinya pencemaran jika zat-zat tersebut berada dalam kuantitas yang sangat banyak. Air tanah dalam pada umumnya tergolong bersih dilihat dari segi mikrobiologis, karena sewaktu proses pengaliran air mengalami penyaringan alamiah dan dengan demikian kebanyakan mikroba sudah tidak lagi terdapat di dalamnya. Namun demikian, kadar kimia air tanah dalam ataupun yang artesis tergantung sekali dari formulasi litisfer yang di laluinya. Pada proses ini mineral-mineral yang dilaluinya dapat larut dan terbawa, sehingga mengubah kualitas air tersebut. Namun jika air yang dilaui in terus menerus mengandung zat-zat yang berbahaya maka hal yang sangat mungkin sekali akan terjadi pencemaran pada air tanah dangkal dan air tanah dalam dalam kurun waktu yang relative lama.
Peranan tanah terhadap pengangkutan dan menghilangkan bahan-bahan pencemarsangatlah besar. Proses pengangkutan tersebut ada bermacam-macam, di anatarnya adalah pengaliran (flow on), peresapan ( absorption) dan pelumeran (leaching). Dua cara tereakhirini merupakan proses pengangkutan bahan-bahan pencemar yang paling dominant. Hal-hal yang mempengaruhi dalam proses peresapan dari bahan-bhan pencemar yang terjadi pada lapisan tanah antara lain :
1. Karakteristik atau cirri khas dari struktur bahan pencemar karena bahan pencemar akan mengalami pertukaran ion ketika melewati lapisan lempung dan organik.
2. Kandungan bahan organic yang terdapat dalam lapisan tanah. Hal inoi menjadi penentu apakah bahan pencemaryang ada akan ditahan atau diteruskan oleh lapisan tanah.
3. pH tanah yang sangat dipengaruhi oleh seberapa besar kadarlapisan lempung yang ada pada tanah. Bila lapisan lempung ini sangat besar jumlahnya, maka proses peresapan akan menjadi sangat rendah atau tidak terjadi peresapan sama sekali. Hal itu disebabkan partikel tanah lempung yang sangat halus dan tersususn rapat sehingga sulit untuk dilalui.
4. Ukuran partikel tanah. Besar kecilya ukuran partiel tanah akan sangat menentukan besar kecilnya pori-pori tanah. Semakin besar partikel tanah akan semakin besarpula pori-pori tanah dan keadaan itu akan semakin mempermudah proses peresapan oleh lapisan tanah. Sebaliknya semakin kecil partikel tanah, maka pori-pori tanah akan semakin kecil sehingga prosesperesapan akan semakin sulit terjadi.
5. Kemampuan pertukaran ion. Hal ini bergantung pada jumlah residu bermuatan dari bahan pencemardan strukturlapisan lempung pada bahan tanah.
6. Temperatur. Padasetiap peristiewa peresapan temperatur mempunyai pengaruh yang besar terhadap laju peresapan. Karena umunya semakin tinggi temperatur maka daya serap tanah terhadap bahan pencemar akan semakin besar (Palar, 1994).

Lingkungan dapat diartikan sebagai media dan suatu areal, tempat atau wilayah yang didalamnya terdapat bermacam-macam bentuk aktivitas yang berasal dari bagian-bagian penyusunnya. Dalam undang-undang lingkungan hidup dijelaskan bahwa suatu tatanan lingkungan hidup dikatakan tercemar apabila ke dalam tatanan lingkungan hidup itu masuk atau dimasukkan suatu benda lain yang kemudian memberikan pengaruh buruk terhadap bagian-bagian yang menyusun tatanan lingkungan hidup itu sendiri, sehingga tidak dapat hidup sesuai aslinya. Pada tingkat lanjutnya bahkan dapat menghapuskan satu atau lebih dari mata rantai dalam tatanan tersebut. Sedangkan suatu pencemar atau polutan setiap benda, zat ataupun organisme hidup yang masuk ke dalam suatu tatanan alami dan kemudian mendatangkan perubahan-perubahan yang bersifat negative terhadap tatanan yang dimasukinya (Palar, 1994).
Aktivitas kehidupan sekarang ini yang telah banyak dilakukan oleh manusia yang hidup dalam zaman modern ternyata telah menimbulkan berbagai macam efek-efek yang buruk sekali terhadap kehidupan masyarakat dan tatanan lingkungan hidup sekitar. Aktivitas itu sendiri pada dasarnya merupakan usaha manusia untuk dapat hidup layak dan berketurunan baik telah membuat manusia melakukan tindakan-tindakan yang menyalahi kaidah-kaidah yang ada dalam tatanan lingkungan hidupnya. Akibatnya terjadi pergeseran keseimbangan lingkungan hidup dalam tatanannya dari bentuk awal ke bentuk yang baru yang cenderung buruk.
Suatu tatanan lingkungan hidup dapat tercemar atau menjadi rusak disebabkan oleh banyak hal diantaranya adalah hasil produk sampingan seperti limbah. Limbah dalam konotasi sederhana dapat diartikan sebagai sampah. Limbah dalam bahasa alamiahnya disebut dengan polutan yang dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan jenis, sifat dan sumbernya. Berdasarkan pada jenisnya, limbah dapat dibedakan menjadi dua yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah padat adalah semua bahan sisa atau bahan buangan yang sudah tidak berguna dan berada dalam wuwjudpadat. Limbah padat dapat berupa kaleng bekas minuman, plastic, kertas dan lain sebagainya. Sedangkan limbah cair adalah semua jenis bahan sisa yang dibuang dalam bentuk larutan atau cair. Limbah cair dapat berupa air bekas cucian rumah tangga, air bekas cucian dari proses penyamakan kulit hewan yang mengandung unsur-unsur merkuri dan lain sebagainya.
Berdasarkan sifat yang dibawanya, limbah dikelompokkan menjadi beberapa golongan yaitu limbah organik dan limbah an-organik. Limbah organik adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan yang merupakan bentuk-bentuk organic, dalam arti bahan buangan tersebut akan dapat terurai dan habis dalam tatanan lingkungan dengan adanya organisme-organisme pengurai (dekomposer). Sebagai contoh adalah bangkai hewan dan tanaman, bekas daun pembungkus dan lainnya. Limbah an-organik adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan yang tidak dapat terurai dan habis dalam tatanan lingkungan hidup. Contoh limbah an-organik adalah sampah plastik, dimana sampah plastic ini tidak dapat terdegredasi dalam tanah.
Sedangkan bila berdasarkan pada sumbernya, limbah dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu limbah rumah tangga atau limbah domestic dan limbah industri. Limbah domestic adalah limbah yang berasal dari produksi rumah tangga seperti limbah dari dapur,limbah dari pembuangan kotoran manusia dan sebagainya. Biasanya limbah domestic ini seprti pengelolaan septic tank yang tidak sesuai dengan kelayakan dapat mencemari lingkungan perairan sekitar apalagi jika masyarakat yang sudah terbiasa buang air besar di sekitar sungai akan membuat daerah tampungan air seperti sungai akan menjadi dangkal dan tercemar oleh bakteri E.colli sehingga debit air yang seharusnya dapat ditampung oleh sungai tidak dapat lagi tertampung dan menyebabkan banjir dimana-mana. Sedangkan limbah industri adalah limbah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan yang berasal dari hasil sampingan suatu proses perindustrian. Limbah industri ini dapat menjadi limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan manusia karena biasanya dalam limbah industri ini jika tidak dilakukan pengelolaan limbah yang benar terdapat kandungan zat-zat kimia yang berbahaya bagi lingkungan hidup dan manusia.
Pencemaran yang dapat ditimbulkan dari berbagai jenis limbah ada bermacam-macam bentuk diantaranya ada pencemaran bau, warna, suara bahkan pemutusan mata rantai dari suatu tatanan lingkungan hidup atau penghancuran suatu jenis organisme yang pada tingkat akhirnya akan menghancurkan ekosistem lingkungan sekitarnya. Biasanya limbah-limbah yang dapat menghancurkan tatanan lingkungan hidup sekitar merupakan limbah-limbah yang memiliki tingkat toksisitas(daya racun) yang tinggi. Dan limbah-limbah ini biasanya berupa limbah bahan kimia baik itu dari persenyawaan kimia atau pun hanya dalam bentuk unsur atau ionisasi. Oleh karena itulah diperlukannya pengelolaan limbah yang sesuai dengan baku mutu lingkungan agar kita sebagi penerus bangsa tetap dapat menjaga dan mempertahankan keadaan lingkungan sekitar.




DAFTAR PUSTAKA
Palar, Heryando. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta: Jakarta
Slamet, Juli Soemirat.......Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press:Bandung

Virus Variola Vera

Virus Variola
Oleh : Diah Puspita Sari
NIM : H1E07011

Ilmu yang mempelajari tentang Virus disebut Virologi. Secara harafiah, virus (bahasa latin) = racun. Hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Saat ini virus adalah mahluk yang berukuran paling kecil. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter). Berikut dibawah ini penjelasan tentang morfologi,fisiologi dan metabolisme,ekologi, taksonomi serta peranannya dalam lingkungan sekitar.
1.Morfologi Virus Variola
Penyakit cacar disebabkan oleh virus Variola. Salah satunya adalah Variola vera. Dilihat dari mikroskop elektron, virion dari Variola berbentuk bulat dan licin dengan ukuran kira-kira 302-350 nm. Virion terdiri dari stuktur eenvelope, permukaan membrane, mempunyai pusat membrane (Core), bagian badan lateral. Selama proses siklus hidup berlangsung, virion ini memproduksi partikel extraseluler dan partikel intraselluler yang dapat terjadi dalam dua fenotipe, yang kemungkinan salah satunya di envelope selama fase extraselluler. Proses penginfeksian ditandai dengan extraselluler virion. Kapsid pada virus berupa envelope dan virionnya melebur dan menjadi matang secara natural dengan menancapkan tunas pada membrane sel inangnya. Virion umumnya berbentuk batu bata atau pleomorfik dengan ukuran diameternya sebesar 250 nm, 250-300 nm panjang, 200 nm tingginya. Pusat virus (the core) berbentuk bikonkaf dengan dua bagian lateral badan.
Virus variola sendiri berbentuk bata atau elips dan berukuran 400 x 230 nm. Struktur morfologi pada virus variola ini sangat kompleks (dapat dilihat pada gambar di bawah ini), hal ini dikarenakan tidak memiliki konformasi ikosahedral atau simetri heliks seperti virus lain. Bagian luar partikel mengandung lekukan. Terdapat selaput luar lipoprotein yang menutupi inti dan dua struktur fungsi tak dikenal yang disebut badan lateral. Pada inti terdapat genom virus yang besar dari DNA untai ganda linear (Ramdani,2008).

2.Fisologi dan Metabolisme
Setiap makhluk hidup pada dasarnya tersusun oleh komponen-komponen kimiawi yang akan membantu kelangsungan hidupnya. Virus memliki komponen kimia berupa protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid. Komponen kimis yang akan kita bahas dalam virus terdapat dalam bentuk asam nukleat, kapsid, enzim, dan protein lainnya.
Virus adalah parasit yang berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan mengendalikan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Pada virus variola, terdapat kandungan sejumlah kecil asam nukleat (DNA) saja yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid dan glikoprotein. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Jika dilihat dari komposisi kimia virus terhadap asam nukleatnya, pada virus variola genom yang di dalamnya terdapat asam nukleatnya memiliki bentuk tidak bersegmen atau segmen tunggal serta DNA berutas ganda. Genom yang sempurna berkisar sekitar sepanjang 191636 nukleotida. Dalam DNA virus ini terdiri dari banyak baris-baris yang mana disetiap baris tersebut memiliki kode-kode tertentu untuk menerjemahkan informasi genetiknya. Asam nukleat pada virus variola mempunyai arti penting untuk memahami proses perkembangbiakan virus (transkripsi dan translokasi gen virus baru), sifat biologik, dan sebagainya.
Sedangkan pada komposisi kimia virus terhadap protein dan lipid merupakan satu kesatuan yang kompleks. Protein ialah komponen kimiawi utama terbesar dari struktur virus dan merupakan komponen tunggal dari kapsid, bagian terbesar dari selubung, dan dapat merupakan bagian protein inti (core protein) pada beberapa virus ikosahedral. Protein diatas disebut juga sebagai protein struktural karena mempunyai fungsi membentuk rangka virion. Pada viral genom ini juga dapat menerjemahkan structural protein dan non structural protein. Sedangkan pada lipid dalam virus variola biasanya dapat ditemukan pada bentuk envelope dari virus ini. Biasanya virion terdiri dari 4 % lipid. Komposisi dari lipid itu sendiri memiliki kesamaan dengan membrane sel inangnya. Lipid diperoleh dan disintesiskan pada inangnya (selama dalam fase replikasi virus) dan diperoleh dari plasma membrane. Dimana viral membrane tersebut termasuk dalam glikolipid.
Virus memiliki cara perkembangbiakan yang unik. Biasanya siklus hidupnya tidak dapat dilakukan dengan sendiri namun virus akan membutuhkan inang sebagai penunjang siklus hidupnya. Siklus hidup virus Variola terjadi di sitoplasma dengan urutan sebagai berikut:

1.Entry
Partikel IMV (Intracellular mature virion) mengikat reseptor yang belum diketahui dan bergabung dengan membran sel. Partikel EMV (Extracellular mature virion) mengikat reseptor yang tak dikenal juga dan terendositosis ke dalam sel.
2.Initial Uncoating
Partikel inti dari virus yang mengandung gen virus, DNA-RNA polymerase, dan enzim lainnya dilepaskan ke sitoplasma.
3.Early Transcription
Gen awal (termasuk code untuk immunomodulatory protein, enzim replikasi dan faktor transkripsi) ditranskripsikan dan ditranslasikan dengan segera dari inti partikel awal ke dalam sitoplasma.
4.Translocation
Partikel inti virus melakukan perpindahan ke luar nukleus sel
5.Secondary Uncoating
Nukleoprotein kompleks dari virus, yang mengandung gen, dilepaskan. Pada tahap ini, gen virus direplikasi sebagai rangkaian transkripsi dan translasi dari gen intermediet.
6.Late Transcription
Gen virus terbaru (code untuk protein struktural, enzim, dan faktor transkripsi) ditranskripsikan dan ditranslasikan.
7.Assembly
Rangkaian intermediet diputuskan menjadi linear double-stranded DNA dan dikemas bersama protein virus terbaru menjadi immature virions (IV)
8.Release
IV dewasa berubah menjadi IMV melalui mekanisme yang tidak dapat digambarkan. IMV dipindahkan ke batas luar dari sel dan dilepaskan melalui tiga jalan. Pertama, IMV dilepaskan melalui lisis sel. Kedua, IMV bisa menguncup melewati permukaan sel, mengambil envelope virus dari membran plasma sel. Di permukaan, sel yang berasosiasi dengan virus envelope (CEV) didorong melalui actin tail sampai bersentuhan dengan sel yang kedua. Ketiga, IMV menguncup melalui membran plasma lalu mengambil envelope dan menjadi EEV (Ramdani,2008).

3.Ekologi
Berdasarkan lingkungan abiotik terhadap perkembangan virus variola, biasanya virus ini dapat hidup dalam keadaan yang cukup keras baik itu dalam keadaan kering sekalipun. Maksudnya adalah bahwa virus dapat bertahan dalam beberapa hari setelah di basmi dengan vaksinasi. Hal in dikarenakan kehidupan virus yang cenderung lebih berpotensi di udara menjadikan ini sebagai salah satu penunjang karakteristik dari virus itu sendiri. Kemungkinan untuk hidup pada virus variola ini bertitik pada temperatur udara ambeien dan kadar kelembaban udara. Hal ini membuktikan dan menjelaskan bahwa biasanya penyakit yang disebabkan virus ini biasanya terjadi pada musim dingin dibandingkan dengan musim panas.
Jika dilihat dari segi penyebarannya, penyakit ini tersebar kosmopolitan terutama menyerang anak-anak, namun dapat juga menyerang orang dewasa dengan gejala yang lebih berat. Penularan dapat terjadi secara aerogen. Masa penularan sekitar 7 hari dari timbulnya gejala pada kulit. Masa inkubasi sekitar 12-21 hari. Virus cacar ini menular lewat sekresi air ludah dari penderita serta kerak ruam yang berjatuhan dari kulit penderita. Gejala klinis yang terjadi pada penyakit ini berupa demam, nyeri badan dan kepala kemudian diikuti timbulnya erupsi obat berupa papul eritematosa yang kemudian berubah menjadi vesikel, bentuk vesikel ini khas seperti tetesan embun (tear drop) selanjutnya vesikel berubah menjadi pustul dan krusta. Sementara proses ini berlangsung pada kulit bagian lain timbul vesikel baru sehingga menimbulkan gambaran polimorfi.
Cacar air merupakan penyakit infeksi akut primer yang disebabkan oleh virus variola yang menyerang kulit dan mukosa, yang disertai gejala konstitusi seperti demam, nyeri, kelainan kulit polimorfi berupa vesikel papul pustul multipel tersebar diseluruh tubuh terutama berlokasi di bagian sentral tubuh. Cacar air dikenal dengan nama lain sebagai Varisela
Pengobatan penyakit ini pada prinsipnya sama yaitu dengan diberikan obat antivirus dosis adekuat, vitamin, obat antiradang dan antinyeri serta obat-obat topikal untuk mempercepat penyembuhan luka yang seyogyanya diberikan dalam pengawasan dokter. Selain itu harus mendapat asupan gizi yang baik terutama protein agar dapat memperbaiki sel-sel kulit dan saraf yang rusak. Satu hal yang menjadi dasar dalam pengibatan penyakit ini yaitu bahwa manusia merupakan satu-satunya hospes, tidak ada bentuk karier, transmisi relatif rendah dan memerlukan hubungan dekat dengan penderita serta vaksin cacar mankus (efektif) dalam waktu yang lama. Sehingga dari semua penyakit infeksi mungkin sekali penyakit cacar paling mudah dibasmi dengan dilakukannya vaksin satu kali. Karena variola ini merupakan penyakit imun yang jika sudah terkena cacar maka hospes (manusia) akan mempunyai kekebalan yang baik dan efektif seumurhidup terhadap virus variola ini.
4.Taksonomi Pada Virus Variola
Struktur Taksonomi virus variola adalah sebagai berikut:
Family (-viridae) : Poxviridae
Subfamily (-virinae) : Chordopoxvirinae
Genus (-virus) : Orthopoxvirus
Species (-virus) : Variola vera (Ramdani,2008)
5.Peranan Virus Variola terhadap lingkungan.
Seperti yang kita ketahui bahwa virus variola ini merupakan salah satu virus yang menyerang atau menginfeksikan pada manusia. Tak jarang penyakit yang disebabkan virus variola ini juga dinamakan penyakit imun, sehingga virus ini sangat merugikan sekali dalam lingkungan hidup manusia karena dapat menyebabkan kematian. Virus variola ini terdiri dari virus major dan virus minor yang mana virus mayor memiliki tingkat kematian yang lebih besar ( 30 %) dibandingkan dengan virus minor. Namun kedua virus ini juga cukup membahayakan terhadap manusia. Karena virus ini menyebabkan manusia sebagai hospes tunggalnya mengalami penyakit yang disebut dengan cacar air sehingga sangat jelas sekali kehadiran virus ini sangat merugikan sekali bagi penderita. Selain itu juga penyakit ini dapat dijadikan sebagai senjata biologis yang cukup berbahaya jika dilakukan oleh orang-orang yang tidak bermoral karena jika dilihat dari penyebarannya yang bersifat aeragon sesungguhnya senjata biologis ini sungguh sangat mengerikan jika benar-benar terjadi.


















DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 00.058.1.01.011. Variola virus. Http://www.ncbi.nlm.nih.gov diakses pada tanggal 8 maret 2009
Anonim. Jika Kuman Jadi Senjata. Http://www.Unisosdem.org di akses pada tanggal 5 maret 2009
Anonim. Klasifikasi Virus. Http://Filzahazny.wordpress.com diakses pada tanggal 5 maret 2009
Anonim. Smallpox: Then And Now. Http://www.scq.ubc.ca/smallpox-then-and-now/ di akses pada tangal 5 maret 2009
Anonim. Variola:essential data. Http://www.Cbwinfo.com di akses padatanggal5 maret 2009
Anonim. Virologi . Http://Filzahazny.wordpress.com diakses pada tanggal 5 maret 2009
Mubin, Halim A. 2005. Proyeksi penyakit infeksi pada abad XXI. Fakultas Kedokteran Universitas Hasaniddin. Diakses padatanggal 8 maret 2009
Ramdani,E.Dani.2008.VariolaVera.Http://Library.usu.ac.id/variolavera.pdf. diakses pada tanggal 5 maret 2009.